BANDA
ACEH – Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Niazah A. Hamid mengatakan, program
penguatan keluarga di Aceh yang dilahirkan Tim Pengerak (TP) PKK Aceh sama
dengan yang dijalankan Badan Kependududkan dan Keluarga Berencana Nasional
(BkkbN).
“Kerjasama
yang dibangun TP-PKK Aceh dengan Perwakilan BkkbN Aceh saya harapkan bisa terus
berjalan. Sehingga kerjasama ini dapat diimplementasi ke dalam program-program
kerja kedua belah pihak,” kata Niazah A. Hamid dalam pidato yang disampaikannya
pada Orientasi Pembinaan Ketahanan Keluarga yang diselenggarakan oleh
Perwakilan BkkbN Aceh di Grand Aceh Hotel, Sabtu (8/11) malam.
Sementara
itu, dalam rangka berkoordinasi, istri Gubernur Aceh ini mengatakan,
beberapa upaya telah dilakukan secara bersama oleh PKK dan Perwakilan
BkkbN Aceh, antara lain, menggelar pertemuan bersama, workshop Bidang
Keluarga Sejahtera yang melibatkan Tim Penggerak PKK kabupaten/kota se-Aceh dan
BkkbN.
Kemudian,
mengadakan pelatihan Mekanisme Pengolahan Bina Keluarga Balita (BKB) bagi
seluruh Ketua Pokja II Tim Penggerak PKK se-Aceh, dan turut serta dalam
penilaian kelompok BKB terbaik dalam rangka peringatan Hari Ibu se-Aceh, dan
serta sejumlah kegiatan lain terkait pembinaan keluarga di Aceh.
“Kami
akan terus mendukung langkah-langkah sosialisasi program Pembinaan Ketahanan
Keluarga yang dilaksanakan oleh BkkbN. Karena sekali lagi ingin saya sampaikan
program kerja Tim Penggerak PKK Aceh dan BkkbN tak jauh beda yang
ujung-ujungnya ingin mensejahterakan keluarga di Aceh,” tutur perempuan yang selalu
hadir disetiap kegiatan bersama TP-PKK Aceh dengan Perwakilan BkkbN Aceh.
Hal
lain yang disampaikan Niazah dalam pidatonya, bahwa menurutnya permasalahan
kependudukan dan keluarga merupakan hal yang terus-menerus harus hadapi, untuk
itu, dia berharap agar program-program pada bidang kependudukan dan keluarga
lebih diintensifkan di masa mendatang di Aceh.
“Pembangunan
kesejahteraan masyarakat tidak bisa dipisahkan dari program pengendalian
penduduk. Berbagai penelitian membuktikan, bahwa tingkat kesejahteraan
masyarakat berkaitan erat dengan tingkat pertumbuhan penduduk. Semakin tinggi
tingkat pertumbuhan penduduk, kesejahteraan masyarakat biasanya akan semakin
sulit tercapai. Sebaliknya, jika laju pertumbuhan penduduk terkontrol, maka
program pembangunan keluarga sejahtera di Aceh akan mudah
dilaksanakan,”tuturnya.
Sementara
itu, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BkkbN pusat,
DR. Sudibyo Ali Muso sebelum membuka orientasi yang digelar dari 8 hingga 10
November 2014, menjelaskan, di dalam Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, menjelaskan bahwa tujuan
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan Keluarga Berencana diarahkan menuju
penduduk yang tumbuh seimbang pada 2015.
“Ada
tiga pilar utama dalam program BkkbN yaitu Kependudukan, Keluaga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi, dan terakhir Pembangunan Keluarga. Pada pasal 47
dipaparkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan pembangunan
keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga,” papar Sudibyo
di depan sekitar 50 peserta yang hadir dari TP-PKK Aceh dan SKPD di jajaran
Perwakilan BkkbN Aceh.
Sudibyo
merincikan dari jumlah penduduk Indonesia 250 juta jiwa, jumlah balita dan anak
di Indonesia kini (2014) sudah mencapai sekira 24 juta jiwa (pada 2010
berjumlah 23 juta jiwa), sedangkan jumlah remaja di Indonesia mencapai 65,7
juta jiwa (pada 2010 berjumlah 64,7 juta jiwa), dan Lansia (lanjut usia) di
tanah sudah mencapai 20,8 juta jiwa (pada 2010 berjumlah 18.0 juta jiwa).
“Sejak
BkkbN sudah menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana, tugas BkkbN ke
depan semakin berat. Untuk itu BkkbN terus melakukan penguatan kemitraan,
penguatan komitmen dari para pengelola dan pelaksana, serta akses dan kualitas
pelayanan terus ditingkatkan, sehingga persoalan-persoalan kependudukan bisa
diselesaikan dengan baik,” tutur Sudibyo.
Orientasi
hari kedua, peserta paginya mengikuti seminar nasional “Peran Orang Tua dalam
Mengoptimalkan Perkembangan Anak” yang berlangsung di gedung AAC Dayan Dawood
Unsyiah yang difasilitasi BkkbN Aceh. Kemudian sore harinya diisi pemateri dari
BkkbN pusat yaitu Direktur Ketahanan Balita dan Anak, Drs Burhanuddin MEd.
Turut hadir pada kegiatan orientasi tersebut, Deputi
Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK), DR. Sudibyo Ali Muso MA
dan Deputi Deputi Pengendalian Penduduk (Dalduk), DR. Wendi Hartanto MA
berserta rombongan. Kemudian, Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs M. Natsir
Ilyas, M.Hum, Wakil Ketua TP-PKK Aceh, Ny Dermawan, Ketua PKK se-Aceh, dan
sejumlah kepala SKPD dijajaran Perwakilan BkkbN Aceh. (Saniah
LS/AcehNews.net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar