Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs M.Natsir Ilyas M.Hum|Saniah LS |
Akan tetapi
masih ada beberapa kabupaten atau wilayah di Aceh, usia perkawinan di usia muda masih sangat
tinggi. Misalnya di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh
Singkil adalah wilayah yang masih tinggi ibu yang melahirkan di usia muda.
Jelasnya kepada AcehNews.net, beberapa waktu lalu, di Banda Aceh, usai konferensi pers, evaluasi kerja BkkbN
Aceh selama 6 bulan terakhir ini.
“Ini adalah
upaya yang saat ini kita lakukan, dengan cara mengkampanyekan mengenai
pengetahuan tentang perkawinan dan KB, hingga mendatangi setiap sekolah. Untuk
memberikan pemahaman bahwa kawin di usia muda mempunyai resiko yang berat,”jelasnya.
Dikatakan
Natsir, sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menjelaskan,
tingkat usia perkawinan bagi laki-laki adalah 18 tahun dan perempuan 16 tahun.
Akan tetapi, dari hasil penelitian dari beberapa departemen. ternyata, usia 16
tahun itu, belum siap bagi seseorang perempuan untuk menjadikannya sebagai
seorang istri atau ibu.
Untuk ke depan
tingkat usia perkawinan dianjurkan rata-rata perempuan adalah 20 tahun ke atas
dan laki-laki 25 tahun ke atas. Di Aceh saat ini kata Natsir, secara umum
sudah bagus, hanya saja ada beberapa daerah yang harus ditingkatkan sosialisasi
mengenai tingkat usia perkawinan serta pemahaman tentang KB.
Dengan melihat
keadaan dan kondisi saat ini, ia berharap, semoga tidak terlalu banyak
terjadinya perceraian dalam rumah tangga. Karena kata Natsir, persoalan yang
terjadi di tengah masyarakat saat ini adalah banyak kasus perceraian
akibat banyak orang menikah pada saat usia muda.
Disamping itu,
pada saat konferensi pers Natsir juga menjelaskan, Kegiatan yang saat dilakukan
oleh BkkbN adalah sosialisasi dalam bentuk bakti sosial. Menurutnya,
dengan diadakannya cara seperti ini, semoga bisa dapat meningkatkan kembali
pemahaman masyarakat terhadap program KB.
“Bahkan melalui
teman-teman radio komunitas maupun swasta kita juga suda coba menyiarkan mars
KB untuk mengingatkan kembali masyarakat yang dulunya telah menghafal mars KB,
sehingga dengan kegiatan seperti ini masyarakat bisa mengetahui bahwa program
KB masih ada,” kata Natsir.
Ke depan secara
nasional juga diharapkan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) bisa lebih
baik di Aceh. Katanya, apakah itu Medis Operasi Pria (MOP) atau Medis
Operasi Wanita (MOW).
“Namun hal itu
kita sudah melihat juga kondisi Aceh saat ini, bahwa program tersebut agak
sulit kita promosikan. Namun demikian dari bulan Mei hingga April 2015 ini, ada
beberapa kabupaten kita lihat yang pencapaiannya sudah sangat baik. Dan semua
pelayanan itu kita berikan secara gratis,”sebut Natsir.
Disamping itu,
Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (Kespro), Husni
Thamrin mengatakan, kejadian yang terjadi di lapangan saat ini ialah, adanya
pengkaburan informasi di tengah masyarakat. Dimana pihaknya menemukan
beberapa informasi bahwa ada yang mengatakan KB itu membatasi.
Berdasarkan UU
Nomor 52 tahun 2009, dijelaskan bahwa KB adalah upaya pengaturan kelahiran
jarak dan usia ideal yang melahirkan. Artinya tidak ada pembatasan, hanya
upaya. “Upaya itu adalah ikhtiar bagi kita, dalam Undang-Undang tersebut
dijelaskan, bahwa kita tidak melebihi kuasa Allah hanya berupa ikhtiar,” jelas
Husni
Lanjutnya, langkah
yang dilakukan BkkbN adalah mengajak
masyarakat supaya mengubah perilaku agar merencanakan kehidupan atau
keluarganya menjadi keluarga berkualitas. Sementara pelaksanaan atau eksekutor
itu tetap dilakukan oleh dinas kesehatan.
Jadi kata Husni,
pihak BkkbN hanya memfasilitasi pelaksanaan pelayanan, pengadaan alat dan
kontrasepsi. Namun pelaksanaannya sendiri tidak boleh dari orang BkkbN. Sepenuhnya
melaksanakan itu adalah dari dinas kesehatan.”
Hanya saja BkkbN
mempunyai peran untuk melatih Sumber Daya Manusia(SDM). Khususnya pada bidang
pamasangan dan pemberian alat kontrasepsi. “Jadi kami melatih para
ibu-ibu bidan yang ada di dinas kesehatan. Namun kami tetap berharap
pelaksanaan pelayanan, itu sesuai dengan standar operasional pelayanannya,”
tutupnya. (zuhri/saniah ls)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar