BANDA ACEH – Belum semua kecamatan di Aceh memiliki
Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (KB). Hal itu dikemukakan, Kepala
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) Provinsi
Aceh, Drs M. Natsir Ilyas M.Hum di Banda Aceh, Jumat (30/1/2015). Natsir Ilyas
menghadiri peresmian tiga Balai Penyuluh Keluarga Berencana di Kabupaten
Bireuen diresmikan Bupati Ruslan M. Daud, Kamis (29/1/2015) kemarin.
“Data terakhir ada 289 kecamatan di Aceh dan dari
jumlah itu kita sudah memiliki 167 Balai Penyuluhan KB di Aceh. Jadi hampir 50
persen balai penyuluh sudah ada tersebar di semua kabupaten/kota di Aceh. Ada
yang sudah terbangun 70 persen ada juga yang baru 50 persen kabupaten/kota di
Aceh sudah memiliki Balai Penyuluhan KB di kecamatan,” sebut Natsir Ilyas di
Banda Aceh.
Balai Penyuluhan KB adalah tempat kerjanya para
relawan dan kader Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB/PKB). Biasanya
sebelum memiliki balai penyuluh kata Natsir Ilyas, relawan dan kader PLKB
menumpang di Kantor kecamatan. Sebut dia kini di Aceh ada sekitar 785 orang
relawan dan PNS PLKB, mereka inilah
menjadi garda terdepan dalam mensukseskan program Kependudukan, Keluarga
Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di tingkat pedesaa.
“Pesan Bupati Bireuen dan para ulama di sana saat
peresmian, Program KKBPK di Bireuen harus mengikuti kearifan lokal. Beliau juga
sangat mendukung program KKBPK di Kabupaten Bireuen karena menurut Bapak
Bupati, masalah kependudukan menjadi tanggungjawab bersama bukan BkkbN saja,”
kata Kepala Perwakilan BkkbN Aceh.
Selesai peresmian tiga Balai Penyuluhan di Kecamatan
Kuala, Samalanga, dan Kutablang di Kabupaten Bireuen, Natsir mempersilakan
balai tersebut digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan antaranya, untuk tempat
rapat dan pertemuan masyarakat, kegiatan Posyandu, dan kegiatan lainnya.
“Kami juga berharap dukungan pemerintah daerah
supaya nantinya balai ini juga bisa dimanfaatkan sebagai Pusat Pelayanan
Keluarga Sejahtera (PPKS). Sehingga masyarakat setempat juga bisa memanfaatkan
layanan konseling gratis. Karena berbicara KB bukan saja soal alat kontrasepsi
tapi banyak lagi program lainnya yang bisa dimanfaatkan masyarakat, jadi
persepsi itu akan coba kita ubah pelan-pelan,” tutur Natsir Ilyas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar