BANDA ACEH – Ketua Tim Penggerak Pembina
Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aceh, Hj Niazah A. Hamid menghadiri dan sekaligus membuka
secara resmi Galeri Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
Bungong Melati binaan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BkkbN) Aceh, yang berlokasi di Jalan Suka Damai, beberapa waktu lalu
di Banda Aceh.
Galeri UPPKS Bungong Melati yang menjual
berbagai souvenir dan penganan khas Aceh ini, yang dihasilkan Kelompok UPPKS
dari 23 kabupaten/kota di Aceh. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009, tentang Perkembangan kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, bahwa Tujuan Pengendalian Penduduk dan Penyelenggaraan
Keluarga Berencana diarahkan menuju Penduduk Tumbuh Seimbang 2015 dan
mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.
Pada Bab 47. Ayat 2, disebutkan, bahwa kebijakan pemerintah
harus mendukung keluarga agar dapat melaksanakan fungsi keluarga secara
optimal. Untuk itu, setidaknya ada tiga program yang dijalankan oleh BkkbN,
yaitu Kependudukan (Bidang Dalduk), Keluarga Berencana (Bidang KBKR) dan Pembangunan
Keluarga (Bidang KSPK).
Dalam sambutan singkatnya, Ummi (panggilan akrab istri Gubernur Aceh,
Zaini Abdullah) Aceh itu menjelaskan, setidaknya ada enam target
penguatan dan pengembangan program pada bidang KSPK, yaitu BKB (Bina keluarag
Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), PIK Remaja/Mahasiswa (Pusat Informasi
Konseling), BKL (Bina Keluarga Lansia), UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera) dan PPKS (Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera).
Kata Niazah, sedangkan untuk pengembangan semua program
tersebut, Aceh sudah memiliki Peraturan Gubenur Nomor 60 Tahun 2012, tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan
Terpadu Aceh. Untuk mengimplementasikan hal tersebut lanjut Niazah, TP-PKK Aceh
dan BkkbN telah berkoordinasi dan melakukan beberapa rangkaian kegiatan bersama.
Antaranya, turut serta bersama
Ketua dan Anggota Tim Penggerak PKK dalam Promosi Hasil Dagang UPPKS ditingkat
Nasional pada acara Hari Keluarga yang dilaksanakan di Surabaya pada 2014 lalu.
Pembangunan keluarga sejahtera, jelas Niazah pada dasarnya
adalah suatu upaya terpadu dan menyeluruh yang dilakukan oleh pemerintah,
masyarakat, dan keluarga untuk memberdayakan keluarga agar mempunyai kemampuan
untuk mengangkat dan mensejahterakan keluarga dari keterbelakangan sosial
ekonomi.
“Saya menyambut baik dengan dibukannya galeri Bungong Melati di
Banda Aceh ini dimana para ibu rumah tangga yang tergabung dalam UPPKS di
seluruh Aceh dapat dipasarkan hasil produknya,” kata Niazah kepada wartawan
usai menggunting pita yang didampingi Ketua Darmawanita, Hj Syamsiarni Darmwan
dan Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs M.Natsir Ilyas M.Hum, Kamis (12/3/2015)
di Banda Aceh.
Ketua TP-PKK Aceh meminta kepada instansi dan dinas terkait di
jajaran Pemerintah Aceh dapat mencontoh apa yang dilakukan Perwakilan BkkbN
Aceh. Dia juga berharap akan banyak lagi galeri-galeri yang sama di Aceh
sehingga hasil kerajinan yang dilakukan para ibu rumah tangga di Aceh ini dapat
dipasarkan dengan maksimal.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs. M. Natsir
Ilyas M.Hum menambahkan, berdasarkan data basis kelompok UPPKS, hingga saat ini
jumlahnya telah mencapai 342 kelompok yang terdiri dari keluarga Pra Sejahtera
dan KS-I. Dari Kelompok yang ada tersebut, kata Natsir telah mendapatkan akses
modal usaha dari berbagai sumber, baik APBN, APBD, Perbankan, BUMN, Swasta,
lintas sektor, LSM, dan sumber lainnya.
“Kami berharap apa yang menjadi harapan Ketua TP-PKK Aceh, Ummi
Niazah, adanya bapak angkat yang membantu meningkatkan kapasitas kelompok UPPKS
binaan BkkbN Aceh. Hal ini, baik dari segi modal maupun pelatihan, untuk
mengatasi keterbatasan yang dimiliki kelompok UPPKS,” kata Natsir kepada
wartawan.
Di akhir pernyataannya, Kepala Perwakilan BkkbN Aceh
menambahkan, maksud dan tujuan dari pembentukan Galery UPPKS Bungong Melati
adalah untuk menjadi wadah atau pusat pemasaran bagi hasil-hasil produksi
kelompok UPPKS yang ada di gampong-gampong diseluruh kabupaten/kota di Aceh. (Saniah LS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar