Minggu, 11 Januari 2015

Remaja di Aceh Singkil Belajar Kespro

Selain pelajar di Aceh Singkil, pelajar di YPAC Santan
Aceh Besar juga belajar Kespro|Saniah LS
BANDA ACEH  – Sekira 20 pelajar SMP/sederajat di Aceh Singkil belajar Kesehatan Reproduksi (Kespro), 4 September 2014. Kegiatan Sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Kespro dan Program Generasi Berencana (GenRe) ini digelar oleh Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BkkbN) Aceh yang tujuannya untuk memberikan informasi kepada remaja tingkat SMP/sederajat bahayanya seks bebas di kalangan remaja.

Kabid KSPK, Faridah SE, MM, didampingi Kasie Bina Ketahanan Remaja (BKR) Fahmi SE di Banda Aceh, Senin sore (15/9) menyebutkan, data hasil survei pada 2008 oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan menunjukkan, sebanyak 63 persen remaja SMP sudah melakukan hubungan seks. Sedangkan 21 persen siswa SMA pernah melakukan aborsi.

Fakta itu ujarnya, membuat BkkbN prihatin dan merasa perlu melakukan sosialisasi bahaya seks bebas di kalangan remaja. “Kegiatan ini pertama kali dilakukan,  kami berharap dengan mendapatkan informasi tetang kesehatan reproduksi dan pengetahuan seks yang benar, remaja kita bisa membentengi diri dan lebih bertanggung jawab dengan diri mereka,” kata Kabid KSPK Perwakilan BkkbN Aceh yang juga memberi materi berjudul Kebijakan Program GenRe pada kegiatan itu.

Dia juga menambahkan, mengingat remaja adalah pemilik masa depan bangsa, maka perlu upaya bersama untuk bagaimana caranya agar remaja terutama anak-anak remaja muda tingkat SMP/sederajat ini bisa membangun sikap GenRe.

Jelas dia, pada kegiatan tersebut mereka (remaja) akan mendapat banyak gambaran dan materi yang sesuai dengan usia mereka. Sehingga nantinya diharapkan remaja tersebut dapat memahami jati diri mereka sendiri.

“Kegiatan ini juga berorientasi kepada anak bangsa yang cerdas, maju, dan mandiri karena ditangan generasi muda inilah bangsa ditentukan. Generasi muda bisa menyumbang kemajuan, kita perlu memberi semangat dan agar memahami hak-hak reproduksinya dan tidak terjebak narkoba dan HIV/AIDS,” serunya.

Sementara itu Fahmi menambahkan, kegiatan positif ini mendapat sambutan baik dari kepala sekolah dan guru Bimpen  yang juga turut hadir pada acara sosialisasi tersebut. Kegiatan yang sama ini kata Fahmi akan ditindaklanjutin ke Dinas Pendidikan setempat dalam pendidikan karakter bagi remaja.

“Tahun ini ada lima kabupaten/kota di Aceh menjadi uji coba kegiatan ini. Setelah ini kami berharap bisa dilakukan di kabupaten/kota lainnya di Aceh,” ujarnya.


Selain Aceh Singkil, kegiatan Sosialisasi KIE tentang Kespro dan Program GenRe juga akan digelar Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tamiang, Bireuen, Pidie, dan Kota Banda Aceh. (Saniah LS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar