Selasa, 10 November 2015

500 Lansia Hadiri Jambore Nasional ke-4 di Banda Aceh

Foto: Saniah LS
BANDA ACEH – Sekitar 500 lanjut usia (Lansia) dari seluruh 34 provinsi di Indonesia berkumpul di Jambore Nasional Lansia ke-4 yang dipusatkan di Asrama Haji Banda Aceh dari 20 hingga 24 Mei 2015. Serta kegiatan ini juga dalam serangkaian peringatan Hari Lansia Nasional yang diperingati setiap 20 Mei setiap tahunnya.

Gubernur Aceh melalui Staff Ahli Bidang Keistimewaan, Abubakar SH membuka Jambore Nasional Lansia ke-4, Kamis (21/5/2015) di Asrama Haji, Banda Aceh. Dalam kata sambutan yang dibacakan Abubakar, Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah berharap, mudah-mudahan Jambore ini bisa menjadi ajang pembuktian kepada dunia, bahwa Lansia Indonesia dan Aceh  khususnya, tetap mampu berperan penting dalam memperkuat dan mensukseskan pembangunan nasional.
Gubernur menambahkan, hingga usia saat ini, para Lansia tentu sudah banyak meninggalkan berbagai karya yang telah di darma baktikan untuk negeri. Menurut Gubernur hal tersebut adalah sebuah kebanggaan karena segala karya para Lansia dapat dinikmati oleh generasi setelahnya.
Gubernur juga menekankan, generasi saat ini harus mencontoh berbagai hasil karya yang telah ditinggalkan oleh para lansia, sebab saat tiba masanya, generasi saat ini juga akan memasuki masa lanjut usia.
“Memasuki fase usia lanjut bukanlah akhir dari segalanya. Dengan kebijakan yang tepat, Lansia akan mampu berkontribusi produktif dalam pembangunan. Oleh karena itu, usia lanjut bisa saja menjadi sebuah titik awal seseorang untuk mengabdikan diri pada bangsa,”tuturnya.
Dalam hal lain, Gubernur Aceh juga menyingung soal jumlah Lansia yang terus meningkat setiap tahunnya.Berdasarkan data statistik, sebut Zaini Abdullah, jumlah Lansia di Indonesia pada tahun 70-an berjumlah di atas 70 tahun hanya berkisar 2 juta orang. Pada 2015 jumlahnya ini meningkat 15 kali lipat yaitu 25 juta orang.
“Tren ini menjadi bukti bahwa di masa mendatang jumlah Lansia akan terus bertambah, seiring meningkatnya kesejahteraan masyarakat kita. Oleh sebab itu sudah saatnya Lansia perlu diberdayakan,” ujar Zaini.
Pembina Gerakan Lansia Peduli, DR Djoko Rusmoro, MPA mengatakan, ada sekitar 40 persen Lansia di Indonesia yang potensial. Mereka (Lansia) menjadi bagian dari pembangunan bukan menjadi beban bagi negara.
“Kami bukan Lansia yang memble tetapi Lansia yang potensial yang bisa bersumbangsih  untuk pembangunan,” tuturnya yang disambut tepuk tanggan peserta Jambore Nasional Lansia ke-4.
Penasehat Paguyuban Juang Kencana (PJK) Pusat ini juga menyingung banyaknya program-program pemerintah bagi Lansia yang perlahan-lahan mulai diterapkan di Indonesia, seperti Posyandu Lansia (pemeriksaan kesehatan Lansia dan Senam Lansia), dan program BkkbN yaitu Bina Keluarga Lansia (BKL).
“BkkbN telah menempatkan Lansia bagian dari keluarga. Tetapi jangan sampai Lansia itu diletakan sebagai objek tetapi subyek pembangunan dari keluarga itu sendiri,” saran pensiunan PNS BkkbN pusat tahun 2001yang didampingi Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs M. Natsir Ilyas M.Hum ini di Banda Aceh.
Natsir Ilyas menambahkan, program BKL BkkbN menekankan kepada keluarga agar menyayangi Lansia sebagai bentuk pengabdian keluarga, pengabdian anak kepada orang tua dan pengabdian cucu kepada nenek dan kakek mereka.
“Paling tidak keluarga tidak berpikir menitipkan orang tua mereka ke Panti Jompo, tetapi menempatkan Lansia sebagian dari keluarga. Di Bina Keluarga Lansia inilah diajarkan semua itu,” kata Natsir Ilyas.
Lanjutnya, BKL mengajarkan peran keluarga dalam mengurus Lansia di dalam keluarga, memberdayakan Lansia dengan aktivitas-aktivitas yang disesuaikan usia Lansia, memeriksakan kesehatan Lansia, dan memberi kasih sayang sebagai bentuk pengabdian. “Jangan pernah berpikir Lansia itu menjadi beban, tetapi menjadikannya bagian dari keluarga,”demikian kata Natsir Ilyas.

Jambore Nasional Lansia ke-4 dihadiri oleh sejumlah grup Lansia dari tanah air dan Aceh, dengan rincian 150 lansia dari luar Aceh dan 350 Lansia dari Aceh. Jambore ini mengikut sertakan satu grup tiga generasi yang dipusatkan kegiatannya di Banda Aceh dan Sabang. Dalam kegiatan ini 200 Lansia menerima bantuan sosial yang telah diserahkan secara simbolisasi oleh Staff Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan, Abubakar SH dan mengikuti seminar tengang Narkoba yang disampaikan BNN Aceh. (Saniah LS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar