Sabtu, 08 Maret 2014

Deputi Dalduk: Biar Jadi Budaya, Sosialisasi Harus Terus Dilakukan

Deputi Dalduk BkkbN Pusat, DR Wendi Hartanto MA (kelima dari kiri) berfoto bersama Plt Kepala Perwakilan BkkbN Aceh (keempat dari kiri), Pelaksana dan Pengelola PPKS Bungong Jeumpa|Saniah LS
BANDA ACEH – Supaya konseling menjadi budaya atau gaya hidup bagi masyarakat,  untuk itu perlu dilakukan upaya sosialisasi secara terus menerus, sehingga masyarakat mengenal lebih dekat fungsi dan peranan PPKS sebagai rumah konseling gratis yang diperuntukan bagi masyarakat untuk memecahkan segala persoalan hidup mereka. 

Hal itu disampaikan  Deputi Pengendalian Penduduk Badan Pendudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) Pusat, DR Wendi Hartanto MA saat mengunjungi Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) Bungong Jeumpa Perwakilan BkkbN, Selasa (4/3) lalu. Didampingi Plt Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, Drs Saflawi TR MM, Kabid KSPK, Faridah SE MM, dan Kabid KB dan KR, Muhammad Razali SE.

Deputi Dalduk berkunjung ke Banda Aceh dalam rangka menghadiri dan membuka Rakerda Pembangunan, Kependudukan, dan KB 2014 yang berlangsung, 5-6 Maret 2014 di Hotel Mekkah, Banda Aceh.

“Supaya dikenal masyarakat,  harus aktif mensosialisasikannya dengan berbagai macam cara. Seperti sosialisasi yang telah dilakukan, menjemput bola, dengan datang ke sekolah-sekolah, ke penjara, dan membagi blosur di tempat-tempat keramaian, saya rasa itu sudah cukup bagus, tetapi jangan berhenti, terus lakukan, sehingga mempermudah masyarakat datang berkonsultasi ke mari,” saran Wendi.

 Melihat ruang Sekretariat |Saniah LS
Deputi Dalduk BkkbN Pusat mengatakan, keberadaan PPKS Bungong Jeumpa Perwakilan BkkbN Aceh yang lokasinya berada di tengah masyarakat, menurut dia adalah tempat yang strategis. Dan ini penting diikuti, karena beberapa PPKS yang ada kini, berada di tempat yang jauh dari masyarakat sehingga sulit dijangkau. Selain itu juga ada lokasinya berada di perkantoran, sehingga masyarakat kata Wendi, menjadi segan untuk berkunjung.

 “Kita lihat dari beberapa tempat lain, PPKS hanya sekedar ada, sehingga sulit mereka menghidupkan. Tetapi di sini saya melihat lokasi PPKS Bungong Jeumpa ada di tengah masyaraka, ini nomor satu yang penting. Kedua, saya melihat semangat dari pada pengelolanya yang luar biasa, sehingga ini juga membuat hidup PPKS ini,” kata Wendi.

Selain mengusulkan agar sosialisasi terus gencar dilakukan, Deputi Dalduk BkkbN Pusat ini juga menyarankan, juga membuat jadwal konsultasi per harinya. Dia mencontohkan misalnya membuat jadwal konsultasi khusus remaja pada hari Senin, kemudian konsultasi keluarga hari Selasa dan seterusnya. Serta membuat topik-topik bahasan menarik di radio yang sasarannya remaja, perempuan, dan pengunjung internet (net tision).

Wawancara dengan radio|Saniah LS
“Setidaknya konselor atau psikolog yang diundang sudah memiliki jadwal yang jelas. Kemudian juga perlu melakukan sinergisitas dengan PPKS lainnya yang telah ada di Aceh,” sarannya lagi. 

PPKS sendiri merupakan program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) yang kini sudah berada di 33 Provinsi di Indonesia dan di Aceh, PPKS telah berada di Meulaboh (Aceh Barat) dan di Banda Aceh. (Saniah LS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar