Selasa, 17 Juni 2014

Ketua PKK Aceh: Ketahanan Keluarga Harus Dimulai dari Keluarga

Ketua TP-PKK Aceh, Niazah Abd Hamid (tengah) saat memberi pidato dan
 sekaligus membuka Pelatihan BKB di Aula Perwakilan BkkbN Aceh
Senin, (19/5) lalu di Banda Aceh|dok.BkkbN
Banda Aceh – Upaya peningkatan pembangunan ketahanan keluarga harus dimulai dari keluarga. Hal itu ditegaskan Ketua TP-PKK Provinsi Aceh, Niazah Abd Hamid di depan 46 peserta dan tamu undangan yang hadir, saat membuka Pelatihan Bina Keluarga Balita (BKB) di Aula Perwakilan BkkbN Aceh, Senin (19/5) lalu, di Banda Aceh.

Pada kesempatan itu, istri Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah yang juga merupakan Bunda Paud Aceh ini menyampaikan dalam pidatonya bahwa untuk mencapai upaya tersebut harus melalui Tribina atau Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia.

“Keluarga-keluarga di Aceh dituntut untuk memiliki ketahanan agar dapat mengelola sumber daya dan menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi selama ini. Contoh masalah yang sangat miris dihadapi anak-anak kita sekarang ini adalah pelecehan seksual, untuk itu yang mampu melakukan ketahanan keluarga adalah orangtua,” kata Niazah.

Niazah juga menambahkan, banyak sekali kegagalan dalam pengasuhan anak artinya bukan karena kurangnya kasih sayang orangtua pada anak, melainkan karena sebagian besar orangtua tidak tahu bagaimana cara mengasuh yang baik dan benar anak-anak mereka. 

Kata Ketua TP-PKK Aceh, pada hal orangtua adalah orang yang mempunyai peranan penting dalam proses asah, asih, dan asuh bagi anak-anak mereka. Untuk menjadi orangtua hebat kata Niazah tidak lah mudah, tidak ada kelas khusus secara formal bagi orangtua untuk mendidik dan membesarkan anak-anak.

“Dalam Peraturan Gubernur Aceh Nomor 60 Tahun 2012 tentang Posyandu terintegritas dengan BKB, Paud, TPA, dan lain-lain. Hal ini untuk pemenuhan hak-hak anak dengan baik serta meningkatkan kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, kesejahteraan, dan pendidikan. Ini bisa dilakukan secara terintegrasi dan bersinambungan,” tegas Niazah.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BkkbN Aceh, M. Natsir Ilyas menambahkan, proses menurut para ahli  masa balita sebagai masa emas karena pada usia 0-2 tahun, perkembangan otak anak mencapai 80 persen. Dimasa inilah kesempatan bagi para orangtua untuk mengembangkan aspek-aspek dalam diri anak mereka baik secara fisik, emosional, sosial, dan pengetahuan intelektualnya.

Lanjut dia, menyadari akan pentingnya perangsangan/stimulasi tumbuh kembang anak sejak dini, maka menurutnya perlu orangtua mengerti fungsi dan perannya dalam membina, asah, asih, dan asuh anak mereka.

“Pemerintah bersama masyarakat sudah sejak tahun 80-an membina dan mengembangkan BKB sebagai wadah menimba ilmu serta bertukar pikiran tentang pengasuhan anak. Untuk itu para orangtua diharapkan mampu member nilai-nilai terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak mereka sejak dini,” ujar Natsir Ilyas.

Turut hadir pada pembukaan Pelatihan BKB yang diikuti 23 peserta dari perwakilan Pojka II TP-PKK dan 23 perwakilan dari Kader BKB se-Aceh yang digelar selama tujuh hari, Ketua Darma Wanita DPR Aceh, Mauizah A Wahab Hasbi Abdullah. (Saniah LS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar